Pakaian Ihram
Ihram adalah niat yang dilakukan pada tempat atau waktu yang telah ditentukan (miqat zamani dan miqat makani).
Macam-macam Ihram
Ihram ada tiga macam yaitu:
- Qiran
Pada waktu bertalbiyah, mengucapkan
“Labbaika Allahumma labbaika hajjan wa ‘umratan”
Artinya; “Ya Allah, saya berniat haji dan umrah”
- Tamattu’
“Labbaika Allahumma labbaika ‘umratan”
Artinya: “Ya Allah, saya berniat umrah”
- Ifard.
“Labbaika Allahumma labbaika hajjan”
Artinya: “Ya Allah, saya berniat haji”
Adab dan Tata Tertib Ber-Ihram
1. Bersih.
Dapat dilakukan dengan memeotong kuku, memendekkan kumis, berwudhu atau lebih utama mandi, menyisir jenggot dan rambut.
Berkata Ibnu ‘Umar r.a. yang artinya:
“Diantara yang termasuk sunnah ialah mandi bila hendak memesuki kota Mekkah.” (Diriwayatkan oleh Bazar dan Daruqutni, juga oleh Hakim yang menyatakan sahihnya)
2. Meninggalkan semua pakaian yang dijahit.
Pakain ihram, yaitu rida’ atau selubung buat menutupi tubuhnya bagian atas kecuali kepala, dan izar atau sarung untuk yang separuh lagi, yaitu bagian bawah. Dan hendaklah keduanya itu berwarna putih karena pakaina putih lebih disukai oleh Allah Ta’ala. Diterimaa dari Ibnu ‘Abbas r.a.:
”Rasulullah saw. berangkat dari Madinah setelah ia menyisir rambut dan memekai minyak harum serta mengenakan kain sarung dan kain selubungnya. Hal Ini dilakukan oleh nabi sendiri, juga oleh para sahabatnya “
(Sampai akhir hadits yang diriayatkan oleh Bukhari)
3. Memakai Minyak Wangi
Memakai minyak wangi baik pada tubuh maupun pada belahan rambut serta pakaian, walau akan tinggal bekasnya setelah ihram itu.
Diterima dari Aisyah r.a katanya:
“Rasanya saya akan melihat kilatan minyak wangi pada belahan rambut Rasulullah saw. di waktu ia sedang ihram.”
(Riwayat Bukhari dan Muslim)
Juga hadits lain
“Dari ‘Aisyah ia berkata “Saya biasa menggosokkan minyak wangi kepada Rasulullah saw. ketika ihram sebelum melakukan ihram itu, juga ketika tahallul sebelum ia thawaf di Ka’bah.””
(Riwayat Bukhari dan Muslim)
4. Shalat dua rakaat dengan niat sunat Ihram
Shalat dua raka’at dengan niat sunat ihram. Pada raka’at pertama setelah Al-fatihah hendaklah membaca surat Al-Kafirun dan pada raka’at kedua setelah Al-fatihah membaca surat Al-Ikhlas ( berhaji.com )
0 komentar:
Posting Komentar